10 Hal Penyebab Usaha Printer Direct To Garment (DTG) Gagal dan Bangkrut
Dalam dunia bisnis kita sering mengenal yang namanya gagal dan bangkrut meskipun terkadang kegagalan tersebut bukan disebabkan dari faktor modal saja namun terkadang kegagalan ini disebabkan oleh SDM yang tidak mampuni dalam menjalankan bisnis yang digeluti. Usaha dapat dikatakan gagal apabila tidak memenuhi pembelian modal pakai atau banyak rugi daripada untung. untuk awal - awal mungkin hal ini wajar namun apabila kerugian terjadi teramat sering baiknya anda harus mengevaluasi bisnis yang sedang dikembangkan. apakah sudah cocok dengan fasion atau memang usaha yang anda jalankan sulit diterima masyarakat. Seperti halnya dalam bisnis usaha sablon kaos dengan menggunakan mesin DTG yang sedang booming dikalangan industri sablon.
Kecepatan dalam mencetak kaos tanpa harus membuat film sablon dan juga membutuhkan screen bisnis sablon DTG ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pembisnis clothing. Namun sayangnya banyak sekali review mengenai printer DTG lokal yang mudah rusak sedangkan belum beep modal awal pembelian. inilah yang disebut bangkrut dan hanya buang - buang modal saja. Kasus seperti ini sebetulnya bisa diatasi dengan baik asalkan anda sudah berpengalaman dan mengerti bagaimana cara merawat printer epson terutama bagian print head. Karena umumnya printer DTG yang dibeli secara lokal adalah modifikasi dari printer EPSON Inkjet biasa. tentu dengan mengetahui basic awal printer amat sulit rasanya bisa printer ini dimodifikasi menjadi printer pencetak clothing.
Printer DTG Lokal |
Jika kita lihat peluang untuk usaha DTG ini memang luas, khususnya dikalangan anak - anak muda yang suka membuat kaos dengan model custom. tentu cara pemasaran ini lebih mudah karena mereka akan membicarakan mulut ke mulut dan pastinya anda juga harus masuk keranah komunitas - komunitas yang biasanya memerlukan kaos sablon. Usaha sablon DTG ini memang banyak peluangan asalkan kita dapat menjalankannya dengan maksimal.
10 Hal penyebab bisnis Usaha Sablon DTG Gagal :
- Kurangnya pemahaman akan cara perawatan bagian head printer. karena seperti yang kita ketahui bagian head ini amat penting untuk hasil cetak printer DTG. tinta tekstil sangat berbeda kandungannya dengan tinta artpaper, pgment, dan dye karena lebih kental. sehingga perawatan printhead yang rutin menjadi salah satu cara menjaga print head tetap awet. kurangnya perawatan pada printhead dapat mengakibatkan clogging pada printhead, sehingga perawatan diperlukan secara rutin tujuannya untuk menjaga agar Capping station lembab sehingga nozzle nya tidak mampet. Hal yang paling umum terjadi adalah tinta putih printer DTG sering mempet ini karena disebabkan kurangnya perawatan pada printer head tersebut.
- Kecepatan sama dengan Maintance Jika kita menginginkan kinerja yang maksimal dari printer DTG ini teman - teman perlu merawat secara rutin dan ini merupakan hal wajib. terkadang untuk pengusaha DTG pemula mereka belum memiliki SOP yang mana mewajibkan perawatan rutin setiap hatinya agar bisa menjadi konsisten. Satuhal yang perlu diingat belilah mesih DTG sesuai dengan kecepatan bisnis. karena DTG yang cepat tentu perawatannya biasanya lebih sulit.
- Jangan percaya dengan bualan penjual atau vedor yang biasanya mengeluarkan tagline anti mampet dan perawatan mudah. Sering sekali vedor atau perakit printer DTG Lokal menjual dengan tagline - tagline yang membuat calon pembelinya tertarik, tidak dipungkiri memang ada banyak dipasaran jenis printer DTG yang jarang perawatan khususnya pada mesin - mesin DTG Branded. Namun hal yang perlu dipahami apapun merk mesin DTG anda tetap memiliki prinsip kerja yang sama sehingga cara perawatannya tidak jauh berbeda. Perbedaan antara DTG Lokal dan DTG Branded sendiri terletak pada saat perawatannya DTG Branded lebih mudah dibanding DTG lokal rakitan.
- Penggunaan Software RIP yang kurang maksimal, karena keterbatasan pemahaman akan kegunaan aplikasi ini pengguna tidak sepenuhnya mengatur settingan profile warna baik itu setting dot tinta putih dan lainnya. Perlu diketahui kwalitas print DTG ini sangat berpengaruh dari settingan Software RIP ini.
- Mencetak kaos berwarna putih memang lebih mudah karena tidak lagi membutuhkan tinta putih, namun faktanya jika anda hanya menjual kaos warna putih saja tentu tidak dapat meningkatkan penjualan nantinya. jadi banyak oder yang terlewati saat konsumen meminta kaos berwarna gelap. Cara ini tidaklah relevan jika untuk menjaga printer DTG lebih awet dengan menghindari tinta putih.
- Percetakan DTG yang dibatasi, ya sebetulnya mesin DTG ini dapat mencetak dibanyak media asalkan anda menyiapkan tatakannya seperti mencetak kaos, topi, sepatu, handuk, jaket, totte bag dan banyak lagi yang dapat dilakukan oleh printer Direct To Gament. namun kenyataan dilapangan praktek ini kurang sehingga membatasi penjualan anda, Jadi saat produksi kaos sedang sepi tentu printer akan diam tidak bekerja.
- Training saat pembelian mesin DTG itu sangat penting, tidak bisa ditinggalkan apalagi jika anda men-skip training operasional cara perawatan dan penggunaan mesin DTG karena hal ini tentu akan dibutuhkan saat DTG mulai digunakan.
- Gagal melihat pasar, ini adalah aspek yang paling sering terjadi. bisnis kita dapat berputar dan berkembang dengan cara jualan. dan hal ini tentu akan terus berjalan dengan catatan adanya strategi pemasaran dengan eksekusi pasar dengan baik. Strategi ini adalah siapa calon pembeli anda atau target penjualan anda.
- Tidak memiliki Bussiness Model yang terus menguntungkan. Kebanyakan pengguna DTG hanya menentukan bisnis yang sederhana yaitu cetak kaos custom. Perawatan DTG yang susah membuat pengusaha DTG mengambil jalan yang mudah saja. karena mereka khawatir akan perawatan dan juga kerusakan yang terjadi. Namun pada dasarnya apapun pilihan jenis model bisnis nya yang terpenting adalah anda masih mendapatkan keuntungan bersih dari penjualan tanpa harus ada ketergantungan dari pihak luar seperti kreditur dan investor yang akan mengambil beberapa persen keuntungan.
- Keterbatasan SDM saat operasional mesin. Management sumber daya manusia merupakan hal klasik yang tidak pernah dapat dipisahkan apapun bisnisnya. Saat ini banyak generasi Milenial menjadi golongan mayoritas diangkatan kerja yang produktif pembisnis DTG harusnya dapat melihat peluang itu. kita harus benar - benar dapat mengemas mereka memiliki talenta terbaik. Namun hal tidak dapat dilakukan oleh pembisnis DTG dengan modal pas - pasan, untuk pembisnis DTG pemula baiknya kuasai terlebih dulu segala aspek nya sendiri terlebih dahulu. Dengan kita terjun langsung dan menjalankan bisnis DTG ini tentu kita akan menjadi tahu secara mendetail fungsi dan cara penggunaan DTG.
Dengan mengetahui 10 hal penyebab gagalnya usaha DTG tentu ini dapat memberikan lampu kuning kepada anda calon pembisnis DTG. Semoga usaha anda sukses
Tag :
Usaha sablon DTG, Beli printer DTG